Jakarta - Apa yang mampu kita katakan mengenai Miley Cyrus? Nampaknya kalimat yang sempurna untuk mendeskripsikannya yaitu "tidak berhenti mencari". Sejak awal kariernya hingga sekarang, terlihat bahwa ia masih meraba-raba mana yang pas untuk dirinya dan musiknya.
Mengawali karir sebagai aktris cilik yang pada karenanya "terlahir" sebagai Hannah Montana pada sebuah film komedi situasi rilisan Disney Channel, lalu menjadi penyanyi dewasa manis pujaan para ABG yang mengusung pop rock di masa Breakout (2008), lalu menjelma menjadi gadis muda yang mulai menawarkan sensualitas pada Can't Be Tamed (2010), lantas tetiba menjadi liar dan ugal-ugalan maksimal pada masa album Bangerz (2013), dilanjutkan menjadi neo hippie dan bergabung dengan singer songwriter yang tak kalah psychedelic, yakni Wayne Coyne dari The Flaming Lips (mereka bersama membuat album Miley Cyrus & Her Dead Petz (2015). Darisitulah sosok manisnya mendadak berubah 180 derajat menjadi seorang party animal nan beringas.
Konon, budbahasa menyerupai itu didapatkannya dikala mengalami keputusasaan akan relasi putus-sambungnya dengan sang kekasih, Liam Hemsworth. Tapi kali ini Anda mampu sedikit bernapas lega melihat Miley Cyrus, alasannya yaitu selain terlihat sudah "aman" dan mampu kembali berpijak di kakinya, ia pun membuat lagu-lagu yang jauh lebih manis dibanding masa Bangerz.
Simak saja lirik "Malibu" yang ikhlas dan penuh cinta membicarakan perihal seorang kekasih. Bagaikan mencicipi hangatnya sinar matahari setelah menghadapi topan yang panjang. "Week Without You" memiliki aransemen country yang eksentrik. Lalu ada track akustik "Miss You So Much" dengan lirik super manis dan penuh cinta seperti, "When you look up at a rainbow/ Do you ever wonder what's really waiting at the end?/ I don't want no gold, nothing's more than you/ The amount is hard to even comprehend/ Nothing I can do, I lost control..". Begitupun dengan "I Would Die For You" yang lagi-lagi bercerita mengenai cinta dengan lirik yang cantik.
"Thinkin'" merupakan track berbau adult rock yang membuat Cyrus sekilas terdengar menyerupai Sheryl Crow dengan abjad yang lebih nyeleneh, sementara itu penyanyi country kawakan Dolly Parton (yang juga merupakan "godmother" dari Cyrus) berkolaborasi bersamanya menyanyikan "Rainbowland" yang tak disangka-sangka cukup menawan. Track pembuka "Younger Now" yang memiliki intro folk dengan background bunyi percikan sungai lalu berubah menjadi sebuah aransemen pop rock dengan sentuhan vintage. Sebuah lagu yang apik mengenai bagaimana seseorang selalu menghargai dirinya di masa lalu hingga sekarang.
"Bad Mood" bagaikan penyeimbang dari lagu-lagu berlirik manis sebelumnya, di sini menampilkan sisi edgy Miley dalam pendekatan yang berbeda. Tidak kembali liar, namun dengan attitude yang lebih bersahaja. Begitupun dengan "Love Someone", hanya saja dalam nuansa yang lebih rock. "She's Not Him" merupakan lagu cinta yang gamang dan menampilkan sisi rapuh Cyrus. Younger Now ditutup dengan "Inspired" yang mungkin mampu menjadi kelanjutan dari tembang manis Malibu dalam aransemen yang lebih rapi dan syahdu. Mungkin masa twerking sudah selesai. Mungkin fase kacau balau yang dialami Miley Cyrus pelan-pelan telah ditata kembali. Younger Now terdengar lebih manusiawi dan patut diharrgai. Karena dikala Miley bernyanyi dengan lebih jujur dan tenang, ia terdengar jauh lebih ikhlas dan menarik.
Yarra Aristi, Freelance Writer
Photo Gallery
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0 komentar